Driver Ojol Bandung Terimbas Corona, Omset Turun Drastis Hingga 100%

Driver Ojol Bandung Terimbas Corona, Omset Turun Drastis Hingga 100% -
 – Sudah dua pekan lamanya, Pemerintah Kota Bandung menerapkan imbauan untuk melakukan social dan physical distancing guna menghentikan penyebaran wabah virus corona. Hal ini, diterapkan dengan berbagai kebijakan, mulai dari bekerja dari rumah untuk para karyawan, belajar di rumah untuk para pelajar, penutupan sejumlah pusat perbelanjaan serta fasilitas pulik, dan pembatalan beberapa acara yang melibatkan banyak orang. Selain itu, mulai Sabtu (28/3/2020) beberapa ruas jalan utama di Kota Bandung pun mulai ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. 

Tapi pada kenyataannya, tidak semua orang dapat dengan mudah menerapkan imbauan tersebut. Pengemudi ojek online (ojol) merupakan salah satu dari sekian profesi yang paling dirugikan dengan keadaan saat ini. Pasalnya, pengemudi ojol hanya bisa mengandalkan upah harian guna memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Egi (20) seorang pengemudi ojol motor megatakan, pendapatnnya anjlok hingga 80% dari biasanya. Saat ini, paling banyak Egi hanya bisa mendapat 9 penumpang. Itupun kalau cuaca di Kota Bandung sedang buruk. "Orderan mulai agak sepi tuh dari awal taHun kemarin agak berkurang, paling banyak 9 itu pun kalau hujan besar. Waktu sebelum corona, bisa 15 sampai 20 orderan-lah dalam sehari," kata Egi saat dihubungi Ayobandung.com, Senin (3/30/2020).

Home Ayo Netizen Ayo News Ayo Komunitas Ayo Persib Ayo Unik Ayo Olahraga Ayo Sehat Ayo Wisata Ayo Foto Ayo Video Index Home News Bandung Imbas Corona, Omset Pengemudi Ojol di Kota Bandung Turun Hingga 100%   Senin, 30 Maret 2020   Vina Elvira Ilustrasi pengemudi ojek online. (Ayobandung.com/Irfan Al-Faritsi) LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Sudah dua pekan lamanya, Pemerintah Kota Bandung menerapkan imbauan untuk melakukan social dan physical distancing guna menghentikan penyebaran wabah virus corona. Hal ini, diterapkan dengan berbagai kebijakan, mulai dari bekerja dari rumah untuk para karyawan, belajar di rumah untuk para pelajar, penutupan sejumlah pusat perbelanjaan serta fasilitas pulik, dan pembatalan beberapa acara yang melibatkan banyak orang. Selain itu, mulai Sabtu (28/3/2020) beberapa ruas jalan utama di Kota Bandung pun mulai ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Tapi pada kenyataannya, tidak semua orang dapat dengan mudah menerapkan imbauan tersebut. Pengemudi ojek online (ojol) merupakan salah satu dari sekian profesi yang paling dirugikan dengan keadaan saat ini. Pasalnya, pengemudi ojol hanya bisa mengandalkan upah harian guna memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Egi (20) seorang pengemudi ojol motor megatakan, pendapatnnya anjlok hingga 80% dari biasanya. Saat ini, paling banyak Egi hanya bisa mendapat 9 penumpang. Itupun kalau cuaca di Kota Bandung sedang buruk. "Orderan mulai agak sepi tuh dari awal taHun kemarin agak berkurang, paling banyak 9 itu pun kalau hujan besar. Waktu sebelum corona, bisa 15 sampai 20 orderan-lah dalam sehari," kata Egi saat dihubungi Ayobandung.com, Senin (3/30/2020). AYO BACA : Force Majeure Landa Kompetisi Musim 2020, Ini Respons Umuh Muchtar Meskipun jalanan sepi, Egi mengaku tetap pergi bekerja demi mendapatkan upah. Untuk mengakali minimnya penumpang, dia beralih menjadi pengantar makanan, dan 'mangkal' di restoran yang sedang menggelar promosi. "Sekarang masih narik karena ya gimana lagi butuh. Antisipasinya merapat ke resto yang promo teh, supaya ada dapet lah 1 atau dua orderan. Soalnya kalau grab bike kan udah jarang karena adanya corona," ungkap Egi. Edi merasa, dengan ditutupnya sejumlah ruas jalanan di Kota Bandung,  akan membuat dia dan pengemudi ojol lain semakin kesusahan. Sebab, rute yang dilewati saat bekerja bisa semakin jauh dan itu bisa membuat ongkos pengeluaran bertambah. Selain itu, penutupan jalan juga tentunya membuat Egi semakin sulit mendapatkan penumpang. "Ngaruh banget teh banyak kan yang mengantarkan makanan atau barang terus muter jalannya jadi jauh dan bingung. Agak susah juga teh karena kan jalannya sebagian ditutup dan orang yang mau keluar juga jadi bingung. Tapi mau gimana lagi harus taat juga aturan yang sudah ada," ucap Edi.

Berbeda dengan Egi, Ijal (23) pengemudi ojol mobil, telah berhenti bekerja sejak dua pekan lalu. Hal ini terpaksa dia lakukan, karena dia kesulitan mendapatkan penumpang, sehingga tidak bisa memenuhi target harian. Mengingat, dalam setiap harinya mobil harus mengisi bahan bakar yang cukup banyak. Biasanya, terang Ijal, dia bisa mendapatkan 19 penumpang dalam sehari. Namun, semenjak isu virus corona merebak ini di Kota Bandung, dia hanya mampu mendapatkan tujuh penumpang. Hal ini, membuat Ijal mengalami penurunan omset hingga 100%.

"Waktu itu saya nyobain buat narik lagi, biasanya kalau sebelum corona sambil tutup poin itu kan 19 poin, semenjak ada corona paling banyak dapet cuman 7 trip," terang Ijal kepada Ayobandun.com, Senin (30/3/2020). Sebelum berhenti bekerja, Ijal sempat mencoba mencari penumpang di wilayah sekitaran rumah sakit, dengan harapan akan ramai orderan. Namun, hal tersebut dianggap terlalu berbahaya.  Akhirnya dia pun memilih untuk mogok bekerja hingga keadaan kembali membaik. "Kalau saya waktu itu nyobain ke tempat daerah deket rumah sakirlt, ya walaupun agak berbahaya tapi ya mau gimana lagi, buat nutupin setoran mobil," jelas Ijal. Baik Ijal maupun Egi telah sama-sama telah menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus corona, yaitu dengan memakai masker dan tetap menjaga kebersihan tubuh serta kendaraan mereka. Egi berharap, wabah virus corona ini bisa segera menghilang dari Indonesia maupun seluruh dunia. Agar dia dan para pengemudi lain bisa kembali bekerja dengan normal. "Semogaa kedepannya cepat berlalu wabah corona ini dan semoga para driver dilindungi,  orderan kembali ramai," Ujar Egi. Ijal pun memiliki harapan yang sama. Dia ingin negeri ini bisa segera pulih kembali, dan setiap orang bisa mencari nafkah seperti semula. "Harapan kedepannya semoga cepet pulih lagi, cepet ilang wabah virus coronanya, bisa nyari duit lagi dan bisa buat beli baju lebaran," tutup Ijal.

---------
Artikel ini sudah Terbit di AyoBandung.com, dengan Judul Imbas Corona, Omset Pengemudi Ojol di Kota Bandung Turun Hingga 100%, pada URL https://m.ayobandung.com/read/2020/03/30/84340/imbas-corona-omset-pengemudi-ojol-di-kota-bandung-turun-hingga-100

Comments